Novena Gracia Sehlly Sembel

Peserta T-SoM#3 – Keuskupan Manado

“MENANAMKAN NILAI-NILAI KRISTUS DALAM DIRI REMAJA SEBAGAI WUJUD HIDUP DLAM KRISTUS”

SURABAYA FRIENDSHIP

Di sinii di pertemuan nasional pertamaa ini kami di ajak untuk saling menggenal satu sama lain ,, awalnya aku ragu,takut dan ada sedikit rasa insecure terhadap teman temanku yang lain tapiii rasaa itu semuaa hilang seketika, karna mengikuti materi dari romo sigit (palembang) di materi itu romo mengajarkan kita untuk pd dan mencintai diri kita sendiri
Setalahh dari materi romo akupun mulai mencoba untuk berbaur dan membiasakan diri di lingkungan yang baru.
Aku sangat senang dan bersyukur bisa bertemu dengan teman teman dari keuskupan yang berbeda.
Panitia t-som surabaya telah menyiapkan outbon yangg super duper seruu
Saat outbon kami di bagi menjadi beberapa kelompok dan di outbon lahh kami menjadi keluarga kecil yang di mana setiap games yang kami dapat pasti tentang kekompakan bermula dari outbon yang awalnya ngga berani nyapa atau bicara ke temen lainnn ehh berujung ngga bisa berenti bicaraa karnaa terlalu seruu

MUNTILAN PRAYER

Di pertemuan ke 2 inii kamii anak remaja teens school of mission di ajak untuk lebih dekat dengan tuhan dan lebih mendalami makna makna kitab suci dan mempelajari lebih dalam tentang kitab suci .
Di pertemuan ke 2 ini kami juga di ajarkan untuk lebih menghormati dan menghargai waktu
Dan belajar untuk heding atau “silentium”
Di waktu waktu tertentu
Dari pertemuan ini aku belajar ternyata begitu penting peran kitab suci untuk umat katolik dan begitu penting menghargai waktu
Di sana juga kami berkesmpatan untuk memasuki salah satu museum misi di muntilan yang letaknya berda di salah satu paroki nama museumnya yaitu “ museum misi muntilan “
Di dalam museum ini berceritakan tentang para misionaris-misionaris bermisi di tahan jawa lebih tepatnya di muntilan
Ternyata begitu banyak efforf yang mereka keluarkan untuk tuhan dan demi membawa agama katolik ke tanah jawa
Di muntilan kami juga di ajak pergi ke makam para misionaris-misionaris tersebut
Ada satu misionaris yang makamnya terpisah dan jauh dari misionaris yang lainnya. “Prennthaler” yaa itulah namanya
Dari pertemuan ke dua ini aku banyak belajar tentang jika kita bermisi jangan hanya lewat kata buktikan!! Bermisi jangan dari keterpaksaan melainkan dari hati.

Kebetulan pertemuan ke 2 ini di sambung dengan jamnas !!!

Jamnas nasional 2023

Setelahh dari muntilan kami di ajak untuk mengikuti jamnas nasional 2023
Di sini kamii berpisah dari keuskupan masing masing dan berbaur dengan teman teman dari seluruh penjuruh indonesia
Saat kami rombongan keuskupan menampilkan yel yel kami di gerbang
Seminari mertoyudan aku masi mersa apakah ini akuu ?? Apakah aku yang berda di sink sekarang?? Yang awalnya hanya melihat jamnas 2018 dan bermimpi agar bisa ikut dann ternyataa tuhan memberikan yang lebihh bahkan aku menjadi salah satu peserta t-som nasional.
Pada jamanss kemaren aku merasakan rasa kekeluargaan yangg sanggat tinggi kami menjaga satu sama lain memerhatikan satu sama lain.
Pada acara jamnas hari ke 2 keuskupanku yaitu keuskupan manado berkesempatan mewakili regio mam untuk pentas seni
Awalnya aku menolak untuk ikut tetapi
Pendampingku mewajibkannya
Saat detik detik sebelum tampil aku sanggat gugupp ,tapi ternyata tidak seburuk yang aku pikirkan karnaa sehabiss kami tampill banyak yanv memuji dan meminta agar kami menggulangnyaa
Di jamnas kami juga di ajak untuk berziarah ke tempat tempat ibadah agama lain
Bawilku berkesempatan untuk berziarah ke pura kebetulan tempat kami tidak terlalu jauh dari seminari bawilku dan beberapa bawil lainnya berjalan bersama sama pergi ke pura yang awalnya kami melewati jalan rayaa tiba tiba kami melewati perumahan jalan jalan yg kecil dan sawah, saat sampai di pura aku sanggat sedang walaupun kewalah kami juga di sana di beri tau beberapa peraturan yang harus di patuhi sebelum masuk ke dalam lingkungan puraa ternyata bagi wanita yang sedang mengalami menstruasi tidak di izinkan untuk memasuki lingkungan pura dan kebetulan aku sedang datang bulan alhasil aku tidak masuk ke dalam pura di situ aku sanggat sedih karna sudah berjalan ber kilo kilo meter tapi ngga bisa masuk apa lagii saat liat mereka di dalam sedang tertawa dan menari yang terlihat sanggat seru dari luar
Tapii lepass darii ituuu jamnas sanggat seruuuu, aku mendapat banyak teman dari berbagai penjuru indonesia

MAKASAR ACTION

Di Makassar action ini kami diajarkan untuk keluar dari zona nyaman kami di mana kami dibagi berkelompok dan kami pergi ke tempat-tempat bekerja. Sebelum kami dibagi ke tempat-tempat kerja kami kami diajarkan satu materi yaitu materi asg atau yang sering disebut ajaran sosial gereja di materi ini kita diajarkan untuk menerapkan asg di kehidupan kita sehari-hari maupun di sekolah gereja ataupun di tempat kerja kita diajarkan untuk keluar dari zona nyaman kita dan bekerja seperti orang tua kita. Bekerja itu tidak semudah yang kita lihat mungkin kita melihatnya remeh saat dilakukannya berkali-kali dan berjam-jam itu akan terasa sangat capek jadi kita tidak boleh meremehkan suatu pekerjaan apapun itu jenisnya.
Kadang aku berpikir jika bekerja seperti ini saja aku sudah merasa lelah aku sudah merasa putus asa Apa kabar dengan orang tuaku?? Yang setiap harinya harus bekerja menafkahi kami anak-anaknya dari Makassar action ini aku banyak belajar tentang menghargai suatu pekerjaan dan keluar dari zona nyaman kita
Di Makassar action kami diajak untuk semakin sering menerapkan prinsip asg di kehidupan bermasyarakat
Banyak orang bertanya Rahmat apa yang Tuhan berikan kepadamu melalui pengalaman-pengalaman tersebut??
Ya yang pasti Tuhan Memberikanku Rahmat sukacita yang amat besar bagi ku Tuhan juga memberikanku Rahmat kebahagiaan
Ada juga orang yang bertanya bagaimana ungkapan syukurmu lewat Rahmat Rahmat yang Tuhan berikan kepadamu??
Cara Aku mengungkapkan syukurku ialah dengan cara melakukan misi atau membantu orang yang membutuhkan bantuan untuk
Ada juga orang yang bertanya niat Apakah yang kamu lakukan?? Niat yang akan kulakukan Allah adalah dengan penuh syukur harus melewati hari dengan penuh Sukacita dan kegembiraan dan juga
Menjadi misionaris yang jujur berani dan tidak gampang menyerah

MENTAWAI PILGRIMAGE

Di pertemuan keempat atau pertemuan terakhir ini kami diajak untuk Permisi di tanah Mentawai di mana Aku tidak pernah ke sana mungkin nama ini saja baru ku tahu kalau ditanya emang nggak takut ke sana?? Pasti aku menjawab takut karena ini pertama kali ku menginjak tanah Mentawai dan aku datang ke sini bukan untuk liburan melainkan untuk bermisi yang awalnya aku parnoan aku merasa mungkin teman-teman di Mentawai tidak menerimaku dengan sepenuh hati ternyata aku salah besar saat aku sampai di tanah Mentawai yang pertama kali kulihat adalah senyuman mereka mereka sangat excited menunggu kami datang mereka menyambut kami dengan meriah mereka menyambut kami dengan tarian mereka mereka menyambut kami dengan nyanyian mereka yang merdu dan perasaan takut gelisah itu pun hilang di sana kami diajarkan untuk benar-benar keluar dari zona nyaman kami kami dipertemukan dengan orang yang belum Pernah kami bertemu mungkin juga suku yang baru pertama kali kulihat dan di sana Kami juga tinggal di rumah mereka kami diajar untuk berbaur menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru.
Oh ya kami di pertemuan keempat ini diajarkan untuk lebih Mandiri lebih berani dan lebih bertanggung jawab aku sedikit kaget karena mengetahui jam misa di sana itu di jam tidur. Di jam yang di mana kita harus beristirahat tapi mereka misa
Mereka Misa Malam natal tepat di jam 12.00 malam tentu aku terheran-heran mereka bisa membawa tikar dan bantal aku bertanya-tanya kenapa membawa tikar dan bantal kita tidak camping di sini kita akan bisa tapi ternyata tikar dan bantal itu mereka gunakan untuk anak-anak mereka tidur sungguh mengejutkan bukan
Rahmat Apa sih yang Tuhan berikan kepadaku?
Tentu saja aku akan menjawab Rahmat kesabaran Rahmat ketangguhan walaupun ikut Nisa hampir ketiduran
Awalnya aku berpikir emang bakalan seru Natal bukan di kota dan tidak dengan orang tua ataupun teman dekat??
Ternyata Natal bersama umat di stasiun itu begitu menyenangkan suasana Natal yang sederhana dan tenang membuat hati nyaman dan betah di sana di sana juga kami Natal bersama keluarga baru yang sama sekali belum pernah kami temui ternyata mereka sangat di luar ekspektasi yang ekspektasiku itu kalau tinggal di rumah mereka pasti tidak menyenangkan ternyata itu semua salah Mama Papa di spasi sayang banget sama aku waktu aku sakit aku Dijagain aku dimasakin dan hal seru lainnya aku diajarkan Bagaimana cara mencari ikan dan mendapatkan tips-tips mencari udang walaupun di satu sisi aku juga kangen dengan orang tua kandungku karena tidak ketahuan bareng mereka saat kami berangkat untuk keluar dari stasi ternyata mereka sangat sedih karena kami pergi entah kapan akan kembali hari melihat tangisan mereka yang begitu dalam begitu sedih karena kami akan pulang ke Keuskupan kami masing-masing aku juga sangat sedih karena kami akan pulang ke Keuskupan kami masing-masing dan meninggalkan keluarga kecil kami di stasi
Saat kami kembali ke Padang kami pun berpisah dengan teman-teman yang lain kami pergi ke Keuskupan kami masing-masing dan berkarya di Keuskupan tentu sedih saat kami akan berpisah dengan teman t-som yang lain kami sangat sedih karena kami tidak tahu kapan kami bisa bertemu lagi selain di t-som
Di Malam Terakhir kami menghabiskan waktu malam bersama-sama karena Keesokan paginya kami sudah balik kami banyak bercerita tentang pengalaman kami di stasi-stais menceritakan hal-hal konyol menceritakan hal-hal seru lucu dari pertemuan keempat ini aku banyak belajar aku banyak belajar tentang menyayangi keluarga kita Begitu pentingnya kemandirian dan Begitu pentingnya juga cara menahan diri untuk sabar

*kesanku di t-som*

Terima kasih banyak, sudah mengubahku cukup jauh yang awalnya aku anak yang manja aku anak yang tidak tahu apa-apa tentang alkitab tidak tahu apa-apa tentang bermisi Apa itu misi Bagaimana cara permisi di t-som semua itu diajarkan di
T-som aku banyak diubah menjadi lebih baik di t-som aku mengenal teman-teman hebat mereka orang-orang yang sangat amat penyayang orang-orang yang begitu peka terhadap sesama Aku sungguh bersyukur telah mempertemukan aku dengan mereka Terima kasih banyak Tuhan.

“KITA DI UTUS TUHAN UNTUK MENJADI TERANG DAN GARAM DAN MENJADI SAKSI KRISTUS”

Tinggalkan komentar