Gracella Febiana Lorensa Raha
Peserta TSOM#3 – Keuskupan Tanjung Selor
Perkenalkan saya Gracela
Saya peserta T-SOM dari Paroki Santa Maria Assumpta Keuskupan Tanjung Selor
Saya tidak pernah bermimpi akan menjadi salah satu peserta T-SOM tingkat nasional, maka ketika saya dipilih saya sangat bangga Ikut TSOM meskipun nantinya proses kegiatan seperti apa, betapa akan penuh pengalaman nantinya.
Terlebih respon orang tua sangat baik mereka juga sangat bangga karena anak nya bisa dipilih untuk mewakili Keuskupan mengikuti acara T-SOM nasional ini. Terima kasih Pastor Kepala Paroki Rm. Dominikus Pareta, OMI dan KKI Keuskupan Tanjung Selor.
Perjalanan TSOM di mulai dari pertemuan di Surabaya dengan tema friendship mengenal dan membangun kebersamaan dan keakraban satu dengan yang lain. Di Surabaya friendship saya sangat senang karena bertemu dengan orang-orang baru yang dan sangat menginspirasi. Pengalaman yang paling berkesan adalah ketika saya diminta oleh teman-teman dari Keuskupan lain untuk memimpin gerak dan lagu. Dengan pengalaman ini semakin membuat saya percaya diri untuk tampil dan semoga saya juga bisa menginspirasi teman-teman yang lain di kegiatan T-SOM Nasional selanjutnya.
T-SOM kedua, pada bulan Juni 2023 di Jawa Tengah tepatnya Muntilan dengan tema Muntilan Prayer. Di Muntilan prayer kami diajak belajar mendalamai tentang Kitab Suci. Saya yang awalnya merasa bahwa membaca Kitab Suci itu sulit, dan melalui pertemuan T-SOM ini bahwa membaca Kitab Suci itu menyenangkan. Dan saya pun memilih ayat emas dalam kita suci yang kemudian menjadi inspirasi saya yaitu : Kitab 1 Korintus 13 Ayat 4-8
”Kasih itu sabar, kasi itu baik hati, ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri.ia tidak pemara dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita kerena ketidak adilan, tetapi kerena kebenaran. Ia menahan segala sesuatu percaya segala sesuatu, mengharapankan segala sesuatu sabar menanggung segala sesuatu.”
Dari ayat ini saya belajar agar bisa menjadi orang yang sabar dan tidak sombong dalam panggilan bermisi sebagai remaja katolik, tidak mencari keuntungan dalam pelayanan, memberikan diri secara tulus dan iklas dan semakin memuliakan nama Tuhan Yesus. Rendah hati, dan menghormati dan menghargai perbedaan.
Pertemuan T-SOM ketiga bulan September 2023 di Kota Makassar dengan tema Makasar Action. Pada pertemuan ini pengalaman yang paling berkesan adalah ketika kami para perserta diajak untuk live in. Saya mendapat tempat live in di Mama Toko Lue. Melalui Live in ini, Saya belajar untuk berkerja membuat kue dan melayani pelanggan. Pelajaran berharga bahwa dengan melayani pelanggan itu harus dilakukan dengan ramah. Dari pengalaman ini saya belajar bahwa ternyata berkerja itu tidak mudah sehingga kita harus menghargai kerja keras orang tua dan sebuah karya.
Pada bulan Desember 2023 tibalah pertemuan Mentawai Pilgrimage. Mendengar tema pertemuannya saja saya sudah bingung seperti apa nantinya. Bulan Desember, masa perayaan natal bersama keluarga, dan saat ini harus jauh dari keluarga merayakan Natal. Sungguh Ini merupakan pertemuan terakhir TSOM yang membuat hati berdebar. Pada pertemuan ini, saya merasa benar-benar bermisi, karena harus pergi ke stasi dan merayakan natal tidak bersama keluarga. Maka pada saat pergi saya merasa ketakutan karena harus melewati laut dengan menggunakan pong-pong, tetapi ketika sampai di stasi saya merasa senang karena kami disambut dengan ramah oleh warga stasi TIOP. Selama 2 (dua) hari di stasi Tiop saya sangat senang walaupun tidak ada sinyal kami tetap sangat menikmati, terlebih bisa merayakan natal bersama keluarga dan teman-teman baru sungguh sangat menyenangkan. Disini saya menemukan bahwa bermisi itu menyenangkan.
Inilah pengalaman indah yang saya dapatkan selama mengikuti di TSOM, harapan saya dengan pengalaman ini akam semakin membuat saya bersemangat dalam bermisi, terus mewartakan sukacita injil dengan menjalankan semangat dasar:SEKAMI: doa, derma, kurban, dan kesaksian, serta semboyan children helping dengan siap sedia menjadi seorang misionaris yang selalu membantu terwujudnya Gerakan anak-anak Sekami di paroki saya. Terima kasih mari menjadi Remaja Katolik yang semakin Bersahabat, Terlibat, dan Menjadi Berkat. Bunda Maria Puji dan Syukur kepada-Mu atas penyertaan dan bimbingan-Mu sehingga saya dapat mengikuti dan menyelesaikan T-SOM Nasional dengan baik.
“Pengalaman berharga itu adalah ketika kita tidak melewati kesempatan yaang diberikan”
