Anna Maria Febryningsy Moda Koten
Peserta TSOM#3 – Keuskupan Jayapura
Perjalanan T-SOM#3
Bangga iya bersyukur sudah pasti menjadi peserta T-SOM 3.
Sebelum terpilih menjadi peserta T-SOM saya adalah pendamping SEKAMI. Dari situ saya belajar membimbing dan mendampingi adik-adik SEKAMI,sehingga pada suatu hari saya terpilih menjadi peserta T-SOM. Saya dichat kk Gima untuk ke gereja bersama mama saya,kk Gima menjelaskan tentang T-SOM secara garis besar kepada kami dan kk memberitahukan kepada saya dan mama bahwa kami akan berangkat untuk pertemuan pertama pada tanggal 17 bulan Februari sampai dengan 19 februari.
Di T-SOM ini kami akan bertemu tatap muka sebanyak 4 kali pertemuan nasional.
Pada pertemuan ini kami peserta T-SOM dari 14 keuskupan bertemu untuk pertama kaliny.Tentu kami semua merasa asing karena kami belum saling kenal anatara satu dengan yang lain.Disini kami semua mulai saling berkenalan.Kami memulai kegiatan kami disni diawali dengan perayaan ekaristi, mendengarkan materi tentang apa itu T-SOM.Kegiatan kami selanjutnya yakni di luar ruangan(outbound), disitu kami semua diajarkan untuk bagaimana melakukan sesuatu sendiri tanpa bantuan dari pendamping dan kakak-kakak lainnya.Saya merasa senang karena bisa mencoba mandiri.Selesai kegiatan outbound kami lanjut dengan materi lainnya tentang garam dan terang. Materi ini saya bisa belajar tentang bagaimana menjadi contoh atau teladan yang baik bagi sesama untuk memuliakan nama Tuhan dengan motto bersahabat, terlibat dan menjadi berkat. Dan kegiatan kami di Surabaya ini ditutup dengan misa penutup dan sayonara untuk kembali ke keuskupan masing-masing. Kegiatan pertemuan nasional kedua kami di Semarang.Pada pertemuan kedua ini kami sudah mulai saling akrab dan bahkan sudah bersahabat. Kegiatan ini juga kami masih lanjut dengan materi umum TSOM, alur, refleksi dan komitmen, bagaimana menggunakan kitab suci dalam kehidupan kita serta metode TAT seni membaca dan merenungkan kitab suci. Hari berikut di sini kami dijelaskan tentang jejak langkah misi di sekitar Muntilan dengan mengelilingi dan masuk ke museum Muntilan dan ke Goa Maria Sendangsono,disini kami diajarakan untuk bagaimana melayani dengan hati berkobar-kobar untuk mendengarkan sabada Tuhan. Sampai disni kegiatan kami dan sayonara. Pertemuan ketiga di Makasar ini kami diajarkan untuk action yakni bagaimana terjun langsung untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti para pekerja lainnya.Kami belajar bagaimana bekerja di apotik, toko roti, pabrik kasur dll. Kegiatan berjalan seperti biasa dari awal hingga penutup.Dan pada akhirnya masuklah kami pada pertemuan nasional terakhir di Keuskupan Padang kepulauan Mentawai. Di pertemuan ini kami belajar tentang bagaimana cara untuk benar -benar bermisi yang sesungguhnya dengan diutus pergi ke stasi-stasi yang benar-benar masih sangat ketinggalan. Kami belajar beradaptasi dengan kebiasaan dan kehidupan di masyarakat tersebut. Saya sendiri dapat di Stasi Gotab dimna di stasi ini saya betul-betul merasakan hidup apa adanya,merayakan Natal yang sederhana dan biasa saja tanpa adanya aneka kue dan minuman.Di stasi ini sy tinggal dengan 1 keluarga baru dan bersama dengan mereka untuk beberapa hari. Awalnya merasa aneh dan heran dengan kebiasaan disna, tapi akhirnya bisa melewatinya dengan sukacita.. Karena moto sesungguhnya Bersahabat, terlibat dan menjadi berkat. Pada pertemuan inilah kami merasakan bagaimana bertransportasi baik udara, laut dan darat. Pertemuan terakhir ini kami semuan peserta T-SOM #3 diberikan Piagam penghargaan. Tentu saya secara pribadi merasa sangat sangat bersyukur, bangga dan bahagia menjadi salah satu peserta T-SOM, bisa punya banyak pengalaman, bisa belajar lebih banyak hal. Saya merasa bersyukur karena tidak semua bisa dipilih untuk kegiatan ini. Saya ucapakan limpah Terima kasih untuk Biro Nasional, Karya Kepausan Indonesia, Kaka Gima yang sudah memilih saya,melatih saya, membimbing dan mendukung saya.Terima kasih berlimpah juga untuk yang mulia Bapak Uskup, Pastor dirdios, pastor paroki, bunda Sari,teman-teman dan semua umat keuskupan Jayapura.
Best Quote :
“Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan”
Terima 17:7