Vincentius Yudisthira Eksa Prasetya
Peserta TSOM#3 – Keusukupan Jayapura
BERKAT BAGI ORANG LAIN
Sebelum itu saya akan memperkenalkan diri saya, Nama saya adalah Vincentius Yudisthira Eksa Prasetya biasa di panggil Eksa peserta T-SoM angkatan ke-3 dari keuskupan Jayapura saya berusia 15 Tahun dan duduk pada kelas 3 SMP. Kami dikirim dengan total 6 orang yaitu, 4 Peserta, 1 Pendamping dan 1 Dirdios/Asisten Dirdios. Semua peserta dari Keuskupan Jayapura berusia 13-15 Tahun atau bisa dibilang Anak yang berusia SMP kelas 1-3.
Jadi ini adalah rangkuman refleksi saya selama mengikuti T-SoM Angkatan Ke-3, Kegiatan pertama kami dimulai disalah satu daerah di Jawa Timur yaitu Surabaya. Nama kegiatan tersebut adalah Surabaya FriendShip, disini kami semua masih bisa agak bersenang-senang karena, ini adalah awal dari T-SOM Angkatan Ke-3. Walau Keuskupanku datang agak terlambat dikarenakan delay tapi itu tidak menghambatku semangat mengikuti kegiatan T-SoM ini.
Sesampainya Di Surabaya aku dan Keuskupanku langsung menuju Ke tempat
kegiatan disana kami sudah ketinggalan materi tapi itu tidak menjadi penghambat jadi sesudah makan kami langsung masuk ke aula untung mengikuti materi tentang mengenal diriku sendiri sesudah itu kami doa malam bersama sehabis doa malam aku mencona berkenalan dengan teman teman T-SOM laki-laki dari Keuskupan lain Totalnya adalah 14 Keuskupan dari seluruh Indonesia.
Dan besoknya kami akan Outbound untuk mempererat pertemanan bersama teman-teman T-SOM dari Keuskupan yang lain, kami masuk kedalam kelompok yang sudah dibagiKan. Di sana kami Di siapkan banyak permainan Outbound Di situ kami Di beri misi sampingan, untuk mengetes kerjasama kami yaitu menghitung banyaknya butiran jagung dan kacang ijo dan selama dalam perjalan harus doa Rosario. Jadi kami membagi tugas saat itu aku medapatkan bagian menghitung butiran walau sangat merepotkan tapi ini adalah pengalaman pertamaKu, Jadi aku tetap merasa senang apa lagi bisa bekerjasama dengan orang yang baru kukenal jadi agak menambah kesulitan tapi kami semua sangat bersenang-senang.
jadi pertemuan pertama T-SoM angkatan Ke-3 ini kami baru memulai pertemanan, persahabat dan kerjasama yang baru akan kamu bentuk dan pertemuan KeDua kami akan mulai lebih serius.
Pertemua Kedua Diadakan masih Di Pulau Jawa yaitu daerah Jawa Tengah tepatNya Muntilan, nama kegiatan KeDua kami ini adalah Muntilan Prayer
sesuai namanya Prayer yaitu “Berdoa” kami Di sini lebih banyak Berdoa Ketimbang Bersenang-senang seperti pada Surabaya Friendship. karena kita sudah menjalin relasi dengan teman-teman yang lain kita juga harus menjalin relasi dengan Tuhan itulah tujuan Muntilan Prayer untuk mendekatKan diri atau menjalin relasi pada Tuhan.
Selama aku kegiatan Di Muntilan ini kami semua banyak mengunjungin tempat Seperti Museum Misi Muntilan tempat yang menyimpan banyak sejarah tentang KeKatolikan Di Daerah Keuskupan Agung Semarang, dan kami mengunjung makam para Romo atau Misionaris dari Eropa seperti Makam Romo Van Lith Dan Masih Banyak Lagi.
ini juga termasuk pengalaman yang luar biasa bagi karena mengunjungin daerah misi yang bisa dibilang luas. Dan selanjutNya kegiatan kami akan menjadi jauh, jauh lebih serius karena kami sudah mulai menghadapi masyarakat.
SelanjutNya kegiatan kami ini Diadakan Di Daerah Sulewesi Selatan atau yang sudah banyak orang kenal yaitu adalah Makassar nama kegiatan kami yang selanjutNya adalah Makassar Action sesuai namaNya Action yaitu “aksi” kami sudah akan mulai dengan misi pertama kami atau aksi pertama kami. Kami Di bentuk Ke dalam kelompok kecil untuk Di bagi Ke tempat kami akan bermisi
Aku bersama dengan kelompokKu mendapatkan tempat bermisi Di sebuah warung, ini bisa di bilang pengalamanKu bekerja Di sebuah warung. Disana kami ditugasKan untuk membantu mereka dalam melayani pembeli, menyiapkan bahan bahan dan membantu mengantar makanan. Disana juga kami di minta mengindentifikasi apakah mereka memiliki masalah sosial?, Oh iya sebelum kami di bermisi kami juga belajar materi mengenai Ajaran Sosial Gereja (ASG) itu mengapa kami di minta untuk mencari apakah mereka memiliki masalah sosial atau tidak. Sama seperti sebelum-sebelumNya ini juga pengalaman yang luarbiasa, karena ini adalah pertama kaliNya saya merasa benar-benar menjadi berkat bagi oranglain dengan cara yang sederhana yaitu dengan membantu mereka. SelanjutNya pertemuan terakhir atau bisa Di bilang ujian kelulusan kami dari T-SoM, sekarang kami bukan hanya menghadapi masyarakat namun juga menghadapi lingkungan yang terpencil.
Pertemuan terakhir atau Ke-4 kami ini akan di laksanakan di daerah paling barat di Indonesia yaitu pulau Sumatera, tepat nya yaitu di Mentawai, Padang, Sumatera Barat. Sebelum bermisi ke Mentawai kami menyiapkan barang barang untuk kegiatan natal bersama di sana, seperti sebelum-sebelumnya kami juga di bagi Kedalam kelompok kecil untuk di kirim bermisi ketempat-tempat yang berbeda-beda dan sulit dijangkau yaitu pulau harus menggunakan speedboat untuk keDaerah dimana kami bermisi, dan ada tempat yang gak punya listrik dan jaringan, tapi kebetulan tempat ku bermisi memiliki kedua hal tersebut walau begitu aku mencoba untuk tidak bermain hp dan focus dalam misi kami untuk membantu Natal Umat dan Natal Ceria Anak-anak disana.
kami juga membantu mengisi lector, Pemasmuzur ataupun misdinar jika kurang
di sana ada budaya yang lumayan unik yaitu Malam Natal pada jam 00.00 atau 12 malam. Kami Disana menyiapkan games,dan banyak hadiah untuk dibagikan saat Natal Ceria mereka terlihat sangat bahagia ketika mendapatkan hadiah dan aku juga merasa senang ketika melihat mereka bahagia, walau kami tinggal di keluarga-keluarga yang ada disitu dan kami bukan siapa siapa. mereka tetap menerima kami dengan sangat bagi bahkan mereka seperti menganggap kami menjadi bagian dari keluarga mereka.
Dan mereka sangat senang ketika kita membantu disana aku merasa seperti menjadi berkat. karena bisa meringankan pekerjaan mereka, dan mereka sangat mengapresiasikan bantuan kami karena hal ini yang membuat aku ingin terus bermisi dan mewartakan sukacita injil. Kegiatan T-SoM ini bukan hanya tentang pergi ikut kegiatan namun tentang kegiatan ini ada untuk membantu anak remaja mulai bermisi sejak dini dan menghasilkan berkat bagi orang di sekitarNya.
Kata-Kata Mutiara:
Membantu orang lain bukan dari besar kecilnya bantuan, namun seberapa berarti bantuan bagi orang lain.