Kristina Ujan – Keuskupan Agung Makassar
“Bermisi Adalah Cita-Cita Saya Dari Kecil”
Pertemuan Nasional pertama di Surabaya, pertemuan pertama ini dinamakan Surabaya Friendship. Pada pertemuan pertama ini kami dijelaskan tentang apa itu T-SOM (Teens School of Mission) dan apa saja yang akan kami lakukan selama T-SOM. Setelah dijelaskan apa itu T-SOM saya menjadi tahu ternyata T-SOM itu sekolah misi remaja. Tepat sekali, seperti namanya, program ini memang diperuntukkan bagi para remaja dan mempunyai komitmen untuk diutus oleh Tuhan Yesus. Setelah mengetahui apa itu T-SOM (Teens School of Mission) kami masuk di materi Siapa Diriku ini? Nah di materi ini kita bisa lebih mengenal siapa sih diri kita ini. Pada 18 Februari 2023 semua anggota T-SOM Nasional angkatan ke-3 meneguhkan semua proses yang sudah kami lewati selama seharian itu. Keesokan harinya kami semua kembali ke Keuskupan masing-masing.
Pertemuan Nasional kedua yaitu di Yogyakarta. Pertemuan yang kedua ini dinamakan Muntilan Prayer. Di Muntilan Prayer itu kita diarahkan untuk lebih mendekatkan hati kepada Tuhan, dalam arti kita lebih fokus untuk berdoa. Selain itu kami juga pergi ke museum misi dan pergi berkunjung ke kuburan para pastor yang ada di Muntilan. Setelah mengikuti Pernas kedua di Muntilan kami kemudian mengikuti JAMNAS di Seminari Mertoyudan, Magelang. Di JAMNAS saya bertemu dengan teman-teman dari berbagai daerah. Pada JAMNAS kali ini kita dibagi dalam kelompok dan setiap kelompok pergi ke suatu tempat, entah itu tempat ibadah atau tempat museum. Kelompok saya mendapat bagian untuk mengunjungi tempat ibadah yaitu gereja yang dibangun oleh seorang Pastor. Bangunan itu terbuat dari batu yang diambil langsung dari pecahan-pecahan gunung meletus, tetapi bangunan itu sangat kokoh. Setelah itu kami kembali ke seminari dan melanjutkan kegiatan selanjutnya. Pada tanggal 8 Juli 2023 kami semua kembali ke Keuskupan kami masing-masing.
Pertemuan Nasional ketiga yaitu di Makassar yang dinamakan Makassar Action. Di Makassar Action ini kita diajarkan tentang ajaran sosial gereja. Melalui materi ini kita bisa tahu bagaimana ajaran-ajaran sosial gereja itu dan apa saja yang bisa kita lakukan. Pada keesokan harinya kami semua pergi ke tempat live in kami masing-masing. Di tempat live in kita bisa menerapkan ajaran sosial gereja yang sudah diajarkan dengan cara bekerja. Di tempat live in saya, kami diajarkan bagaimana cara memasak, menawarkan makanan yang sudah dibuat kepada pelanggan. Tempat live in saya dekat dengan kampus jadi setiap jam makan mahasiswa atau jam makan orang-orang kantor pasti warung makan ini selalu saja ramai pembeli. Kami sampai bingung mau melayani yang mana dulu. Tetapi kalau dikerjakan dengan sepenuh hati rasanya seru sekali. Namun sayang sekali, kami di tempat itu cuma beberapa jam saja. Meskipun waktunya singkat, waktu itu sangat berharga bagi kami. Setelah kegiatan live in selesai, kami kembali ke Baruga Kare. Disana kami saling berbagi pengalaman yang kami rasakan di tempat live in kami masing-masing. Pada tanggal 01 Oktober 2023 kegiatan kami sudah selesai dan waktunya kami kembali ke Keuskupan masing-masing.
Pertemuan Nasional keempat yaitu di Keuskupan Padang. Tidak terasa pertemuan ini sudah menjadi pertemuan terakhir kami. Pertemuan terakhir ini dinamakan Mentawai Pilgrimage, sebuah peziarahan (Pilgrimage). Di Mentawai kita diajarkan alur proses yang akan kita lewati selama di Mentawai. Kita juga bisa mengetahui panorama-panorama (situasi) yang ada di Mentawai. Di Mentawai kita akan dibagi ke dalam stasi yang berbeda. Stasi saya adalah Stasi Tiop. Di stasi ini saya mendapatkan keluarga yang sangat baik, meskipun ibu yang ada di rumah yang saya tempati itu tidak menguasai bahasa Indonesia. Terkadang kalau dia memanggil saya, saya tidak mengerti bahasa mereka. Meskipun begitu, komunikasi kami semua tidak pernah terputus.
Di stasi Tiop kami mengikuti misa malam Natal bersama umat. Meskipun sederhana tetapi saya sangat senang. Keesokan harinya kami merayakan Natal bersama mereka lagi dan mereka sangat senang karena jarang ada pastor di stasi mereka saat Natal. Saat kami merayakan Natal bersama Romo Patris dan teman-teman T-SOM yang lain, mereka sangat senang. Setelah misa Natal selesai teman-teman T-SOM yang lain bersiap-siap untuk mengadakan acara Natal Ceria bersama anak-anak BIA dan BIR. Acaranya berjalan dengan lancar seperti yang kita pikirkan. Setelah selesai, kami semua beristirahat karena pada malam hari kami mau menampilkan pentas seni di Tiop yang biasanya disebut Malam Gembira. Di malam gembira ini kamu melihat pentas seni yang sangat keren. Keesokan harinya kami siap-siap untuk kembali ke Siberut. Di Siberut kami juga melakukan pentas seni sesuai regio. Keesokan harinya kami jalan-jalan ke Pantai Masilok yang ada di Mentawai. Pada saat malam hari kami melakukan misa penutupan sekaligus pembagian sertifikat kelulusan T-SOM angkatan ke-3. Disaat itu perasaan kami semua sedih, senang, dan terharu karena bisa melewati pertemuan selama 1 tahun ini bersama mereka.
Melalui T-SOM ini saya merasakan banyak sekali pengalaman baru dan seru yang saya jalani selama berproses di dalamnya. Pertemuan selama setahun ini bisa dikatakan tidak terlalu lama, tetapi saya merasa lebih nyaman ketika bersama mereka, karena bisa bertukar cerita, bercanda, dan tertawa bersama mereka semua. Saya merasa bangga kepada diri saya sendiri karena saya berani keluar dari zona nyaman saya dan mau merubah diri saya untuk mencoba hal-hal baru.
Komitmen saya, semoga setelah mengikuti T-SOM ini saya bisa mewartakan sukacita injil dengan semangat 2D2K, dan bisa lebih menghargai antar sesama.
Doa:
Allah Bapa yang Mahakuasa, terima kasih karena Engkau sudah membimbing kami semua selama satu tahun ini untuk mengikuti T-SOM. Semoga apa yang sudah diberikan oleh para Romo dan kakak-kakak pendamping bisa kami bagikan kembali kepada teman-teman di keuskupan kami masing-masing. Dan semoga apa yang kami berikan kepada mereka bisa menjadi bekal untuk masa depan mereka nanti. Dengan perantaraan Kristus Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.
Quote:
Dimana ada pertemuan di tempat itu juga akan ada perpisahan yang begitu banyak kenangan yang sangat indah.