Refleksi

Christin Aurelia Kasih Marpaung

Peserta T-SoM#3 – Keuskupan Tanjung Selor

Ini adalah tentang Aku dan T-SoM 3

Sungguh pencapian yang luar biasa sehingga aku bisa sampai di titik ini.
Terima kasih untuk diriku yang selalu kuat untuk tetap berdiri tegap demi menopang kerasnya zaman dalam hal bermisi di saat saat ini.
So, aku akan menceritakan kembali pengalaman bermisi saya selama mengikuti pertemuan T-SOM Nasional Angkatan Ke-III sebagai berikutt !

  1. Surabaya Friendship

Dalam pertemuan nasional yang pertama ini jujur masih ada rasa takut,kurang percaya diri,serta kurang terbuka dalam diri ini tetapi sesuai dengan tema nya “Friendship” hal ini lah yang menjadi peluang bagi saya untuk coba berinteraksi,saling mengenal dan berdinamika serta penyesuaian diri.

Dalam Surabaya Friendship kami mengikuti outbond yang dimana hal ini adalah yang paling berkesan karna apa??
Karna kami di dalam satu kelompok dari berbagai macam keuskupan bisa saling berkenalan untuk berteman lebih dekat,saling bekerjasama baik di dalam kelompok maupun di luar dari kelompok.
Selain dari teman kelompok tentu nya saya mulai berkenalan serta bersahabat dengan teman teman yang lain.
Dalam pertemuan ini makna yang dapat saya ambil adalah makna pertemanan…
Teman yang selalu ada di dalam suka maupun duka,teman yang selalu mau memberikan apapun yang mereka punya dan teman yang selalu ada dalam Kristus Tuhan

2. Muntilan Prayer

Muntilan Prayer…
Beda seperti sebelumnya yang mungkin dalam pertemuan pertama bisa bermain dengan bebas atau yang lainnya
Dalam pertemuan ini kami diminta untuk tenang dan memusatkan diri serta fikiran kepada Tuhan sesuai dengan tema yang diambil,disana kami membiasakan diri untuk rajin membaca kitab suci dan salah satu materi yang masih saya ingat adalah Metode TAT (Teks,Amanat dan Tanggapan) Dengan tahapan sebagai berikut:
•Tahap 1 : Teks Bacaan, Hening, Sharing Kata
•Tahap 2 : Amanat Bacaan,Hening,Sharing,Amanat
•Tahap 3 : Tanggapan Bacaan,Hening,Sharing Tanggapan (Niat dan Rencana apa yang ingin di Laksanakan)
itu tadi metode TAT yang mempermudah kita untuk menemukan makna dalam Firman Tuhan.
Makna yang saya tangkap selama pertemuan kedua adalah saya mendapatkan bekal kehidupan dan harapannya di hari hari kedepan saya semakin kuat akan iman serta rajin membaca dan mewartakan kabar sukacita Injil.

3. Makassar Action

Tidak terasa 2 pertemuan sudah saya lewati hingga sekarang bisa sampai di pertemuan ke 3
Dalam pertemuan ini garis besar kegiatan yang kami ikuti adalah Live In
Yapss,dalam Live In ini kami diminta untuk membantu dan terlibat dalam kehidupan sosial perusahaan perusahaan kecil,restoran dan yang lainnya
Kebetulan saya mendapat tempat live in di
PT.Astika Mentari Farma disana kami membantu mempersiapkan obat obat yang akan dikirim keluar,
Menghitung pengeluaran serta pemasukan dan membantu menyusun obat. Tentu pengalaman yang sangat berkesan
Dari pertemuan nasional yang ketiga ini saya mengambil makna bahwa apapun yang ada di hadapan kita tidak bisa dianggap enteng karna disaat kita mengerjakannya disitulah baru kita ketahui bahwa segala sesuatu membutuhkan effort.

4. Mentawai Pilgrimage

Akhrinya tibalah di pertemuan terakhir dalam T-SoM 3 ini…
Huftt sungguh dari awal sebenarnya saya tidak ingin untuk kenal atau dekat lebih dalam dengan T-SoM serta para pesertanyakarna saya tahu bahwa jikalau saya sudah mengenal dengan baik maka saya tidak akan pernah siap untuk melepaskan atau berpisah dengan mereka semua
Tetapi berpisah bukan akhir dari segalanya,kan?

Hal ini saya renungkan disaat perjalanan dari padang ke maileppet dan maileppet ke taileleu
Sembari saya terpanah dengan segala keindahannya
Keindahan laut nya,keindahan alam nya serta saya terpanah dengan spirit dan iman para umat di stasi yang saya kunjungi memang dalam natal kali ini saya tidak berkesempatan untuk merayakannya bersama keluarga di rumah tetapi setidaknya saya menemukan keluarga baru yang ada di taileleu,pulau kecil yang memiliki sejuta cerita dan cinta.

Perjuangan misi saya kali ini memang sangat jauh
Dimulai dari keuskupan hingga tiba di taileleu yang sebelumnya saya takut akan keadaan,orang orang yang ada disana
Tapi disaat kami tiba semua pikiran itu sirnah kami disambut dengan hangat terutama orang tua tempat saya tinggal yang menyayangi ku layaknya anak sendiri

Di Pertemuan kali ini kami diminta untuk keluar dari zona nyaman dari kebiasan hidup yang mewah dan disana kami melayanyi kurang lebih 300 anak sekami tentu pengalaman yang sangat amat luar biasa membahagiakan
Kami bisa berbagi kasih, dan sukacita kepada setiap anak yang ada disana.
Di sisi lain kelompok yang sangat seru dan saling membantu juga mendukung itu semua.

Jika keberangkatan identik dengan pergi tetapi berangkat ke taileleu saya ibaratkan seperti “pulang” dan “rumah”.

Bagiku T-SoM itu keluarga,bukan hanya program belaka…
Senang bisa mengenal pribadi baru
Senang bisa bertemu dengan orang orang hebat
Dan senang bisa menjadi salah satu bagian dari
T-SoM 3 ini.
Langit,dan semua alam menjadi saksi akan hal” yang kita rangkai bersama dan juga menjadi saksi betapa hebat nya kita semua.
Terima kasih untuk semua nya,mungkin masa kita sudah berakhir tapi semoga kenangan kita selalu abadi di hati. Pertemuan kita memang singkat tetapi semua nya akan punya tempat tersendiri di lembar lembar hidupku.

“Jika pertemuan adalah awal dari perpisahan, maka perpisahan adalah awal dari keindahan dalam pertemuan yang selanjutnya dan senja mengajarkan kita menerima sebuah perpisahan dengan jaminan pertemuan yang hangat pada esok hari.”

I love you guys to the moon and back,i hope to see y’all at our best and greatest versions, see u on top!

Satu respons untuk “Refleksi

  1. Ping-balik: Refleksi – T-SoM

Tinggalkan komentar