Kebahagiaanku di Bandung Friendship
Tak terasa 3 hari yang sangat berarti dipertemuan pertama TSOM Nasional angkatan 4 yang bertempat di Keuskupan Bandung ini berhasil ku lewati dengan penuh sukacita dan kebahagiaan. Mulai dari aku yang awalnya sangat takut hingga pada akhirnya aku sangat bersukacita, inilah kisah kebahagianku di Bandung friendship.
Pertemuan nasional yang pertama ini diawali dengan Ekaristi Pembukaan yang dapat menjadi awal bagiku sebagai peserta Tsom untuk semakin memupuk iman dalam berkembang.
Seusai perayaan ekaristi tersebut selesai, rasa semangat, takut, dan khawatir bercampur menjadi satu didalam diriku saat aku mulai berdinamika bersama peserta Tsom yang lain. Disatu sisi aku merasa khawatir jika aku tidak bisa bersosialisasi bersama mereka, bahkan aku juga merasa khawatir jika aku akan dipandang “sok asik” ketika aku mulai bersosialisasi dengan mereka. Namun hal itu semua hanyalah overthinking ku belaka, karena pada kenyataannya malah mereka yang mengajakku untuk berdinamika dan bersosialisasi bersama.
Dan aku pun semakin bertekad untuk keluar dari zona nyaman pada saat kegiatan outbound dihari kedua yang berlokasi agak cukup jauh dari gedung BSA, di kegiatan itu aku benar benar merasa sudah sangat dekat dengan mereka. Aku mulai berani untuk berpendapat, dan mengutarakan perasaanku. Dan senangnya aku mendapat respon yang sama dari teman temanku yang lain, jadi aku tidak merasa dicuekin dan tidak dianggap oleh mereka. Di sela sela perjalanan kembali menuju gedung BSA aku juga menyempatkan untuk saling bertukar cerita bersama teman satu kelompokku, hal itu semakin membuatku merasa nyaman bermisi bersama mereka.
Rasa percaya diriku juga semakin diasah ketika aku dan kelompokku diminta untuk menampilkan refleksi dengan cara yang beragam, dan akupun mendapat pilihan yaitu menampilkan refleksi dengan tema “Drama Berita Reportase”, awalnya aku merasa tidak percaya diri dan takut salah, tetapi teman kelompokku saling memberi semangat satu sama lain untuk percaya diri dan tidak takut salah, sehingga aku pun mulai percaya diri dan tidak terlalu takut untuk tampil diatas panggung.
Aku pun semakin percaya diri ketika mendapat pujian dan apresiasi berupa tepuk tangan saat selesai menampilkan tampilan.
Dan dihari ketiga ini yang tepatnya adalah hari terakhir merupakan hari yang menyenangkan dan juga menyedihkan bagiku.
Aku senang mendapat banyak pelajaran dari seluruh rangkaian acara yang kulalui mulai dari beribadah, berdoa, membuat refleksi, pemberian materi, kegiatan outbound, dan juga peneguhan. Tetapi disisi lain aku juga merasa sedih karena akan berpisah dan kembali bertemu beberapa bulan kedepan.
Terlepas dari semua perasaan bahagia dan sedihku ini, aku juga merasa sangat beruntung bisa berada di tempat ini karena aku menjadi lebih sangat percaya diri, dan semakin percaya kepada Tuhan tentang apapun yang terjadi. Imanku semakin diteguhkan untuk tidak khawatir tentang apapun yang terjadi, karena pasti Tuhan selalu membimbingku dalam bermisi disegala situasi dan kondisi apapun.
Akupun semakin menjadi pribadi yang tidak takut akan kegagalan dalam bermisi, karena tidak semua kegagalan itu merupakan akhir dari segalanya.
Yesaya 41:10
“Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.”
Niat dan Harapan : Semakin yakin dan percaya terhadap segala rencana Tuhan, serta tidak terlalu berpikiran buruk dan berlebihan terhadap sesuatu hal yang belum dialami.
Doa :
Allah Bapa yang Mahabaik, terimakasih Engkau telah menuntun aku dalam bermisi di pertemuan Bandung Friendship ini, kiranya misi ku ini dapat menjadi berkat dan sukacita bagi orang orang disekitarku, dan tentunya bagiMu.
Aku bukanlah apa apa jika tanpaMu, karena Engkaulah yang selalu membimbing aku didalam segala kekhawatiran dan ketakutanku.
Kiranya Engkau selalu menguatkan dan meneguhkan imanku, sehingga pada akhirnya aku pun mampu untuk menjadi garam dan terang bagi dunia lewat Sekolah Misi Remaja ini.
Amin
