Angelina Zita Ambarwati, T-SoM#4

Angelina

Menyadari Kasih Tuhan

Pada tanggal 7-9 April 2024 saya mengikuti pertemuan nasional Bandung Friendship. Ini adalah pertemuan pertama TSOM angkatan ke-4. Pertama kalinya saya bertemu semua teman-teman baru dari seluruh Indonesia. Saya berkenalan dengan mereka dan berinteraksi meskipun tidak terlalu banyak. Kami saling bertegur sapa dan mulai menjalin pertemanan yang baik. Saya salut dengan pertemanan ini karena kami mampu saling menghargai perbedaan fisik dan cara berbicara masing-masing.

Selama beberapa hari kami mengikuti berbagai kegiatan bersama-sama. Tidak terasa semua itu sudah selesai. Saya sangat bersemangat menantikan pertemuan selanjutnya. Walaupun hanya beberapa hari, tetapi saya merasakan ikatan pertemanan yang begitu besar. Teman-teman yang baik dan tulus berbagi suka duka yang pernah dialami.

Saya sangat menyukai ketika bersama beberapa teman atau kelompok dapat berbagi cerita pengalaman yang unik. Rasanya sangat senang ketika dapat mendengarkan cerita-cerita mereka. Terutama mendengarkan teman-teman yang bercerita dengan cara bicara yang sangat khas dari seluruh Indonesia.Itu terdengar sangat lucu saat ada beberapa kata bahasa daerah yang tidak sengaja mereka ucapkan membuat teman-teman lainnya bingung dan tidak dapat memahami apa yang dikatakan. Sehingga akhirnya mereka menceritakan ulang dengan perlahan agar semua teman dapat mengerti apa yang sedang dibicarakan.

Hal yang paling mengesankan adalah ketika malam terakhir saya dan teman-teman berkumpul sebelum akhirnya berpisah. Malam itu sudah ada beberapa keuskupan yang berpamitan untuk pulang. Rasanya sedih ketika harus berpisah dengan teman-teman yang baik dan tulus. Malam itu, kami yang belum pulang tidak dapat tertidur dan akhirnya berkumpul bersama, bertukar cerita suka duka dan keluh kesah selama Bandung Friendship. Ada yang menyukai teman dari keuskupan lain, ada yang kesal dengan temannya, ada juga yang pemalu dan lebih banyak mendengarkan.

Jika remaja jaman sekarang biasanya sering berbicara kasar, kami saling mengingatkan untuk tidak menggunakan kata-kata yang kurang baik dan kurang sopan. Kami juga berbagi ilmu dan pengalaman yang baru. Saling bertukar cerita dan pandangan akan suatu kejadian. Kami juga saling bercerita tentang perbedaan kebiasaan sehari-hari baik di sekolah, di rumah, dan di gereja. Kami saling bergiliran berbicara tanpa ada yang menyela atau memotong.
Saya sangat bangga memiliki teman-teman yang baik dan saling mendukung satu sama lain tanpa mengejek atau merendahkan. Selalu saling bangga akan prestasi yang didapat tetapi juga mendukung dan memberikan semangat ketika sedang dalam kesulitan ataupun kesedihan. Kami selalu terbuka satu sama lain dan mendukung memberikan semangat pantang menyerah menghadapi tantangan.

Saya dan teman-teman akan terus bersama selama satu tahun ke depan. Saya yakin kami dapat melalui masa-masa sulit bersama dan mencapai akhir dengan baik. Tuhan Yesus memberikan kesempatan,pengalaman, dan teman-teman yang sangat berharga dan tidak akan saya lupakan. Tuhan Yesus ingin saya belajar membangun relasi baru yang baik dan menjalani kehidupan dengan makna.

Saya berharap tidak akan ada pertengkaran ataupun kesalahpahaman diantara kami semua. Ini adalah pertemanan yang baru dan sangat berarti bagi saya. Karena sebelumnya saya belum pernah memiliki pertemanan yang seerat dan setulus ini. Dari pertemanan ini saya menyadari kasih Tuhan yang selalu menyertai lewat orang-orang disekitar. Semoga setelah TSOM 4 selesai, kami dapat tetap menjadi sahabat yang saling mendukung dalam bermisi mewartakan kabar gembira dengan cara dan bidangnya masing-masing.