Bermisi, Bertumbuh, dan Berdampak
Dalam Perjalanan saya di Pertemuan Nasional TSOM Angkatan ke-4, Saya menemukan arti penting dalam mengenal diri sendiri. Awalnya, saya merasa bingung mengenai perlunya pengenalan diri lagi, namun kemudian menyadari bahwa itu adalah tentang pengenalan jati diri, potensi, dan dampak yang dimiliki. Saya memahami bahwa setiap individu memiliki potensi dan dampak dalam kehidupan masyarakat. Rasanya sangat bersyukur bahwa Allah menciptakan manusia dengan potensi yang baik.
Selain itu, Melalui kegiatan Outbond, saya juga belajar akan pentingnya kerjasama dan tolong-menolong sesama manusia. Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan dukungan dari orang lain, kita tidak dapat mencapai tujuan atau menyelesaikan tantangan dengan baik. Maka dari itu, saya merasa sangat bersyukur karena Allah menciptakan manusia hidup berdampingan untuk saling tolong menolong.
Juga, Melalui pemahaman mengenai public speaking, pemahaman saya tentang public speaking meningkat, dan saya menyadari pentingnya ilmu tersebut bagi seorang misionaris cilik. Dengan menguasai public speaking, saya dapat mengurangi tingkat kegugupan saat berbicara di depan orang banyak, sehingga dapat menyampaikan pesan dengan lebih efektif.
Saya juga merasa bahwa apa yang dipelajari dalam pertemuan nasional TSOM harus diwartakan dan disebarluaskan kepada seluruh remaja Katolik. Sehingga dampak positif yang didapatkan tidak hanya berhenti pada anggota TSOM saja. Sebagai seorang misionaris cilik, saya merasa tanggung jawab saya adalah untuk menyebarkan kasih Kristus melalui kata-kata dan tindakan. Dalam doa-doa saya, saya mengungkapkan harapan untuk dapat menggunakan potensi yang dimiliki dengan baik, menjadi pribadi yang lebih peduli terhadap sesama, dan menyebarkan pesan kasih Kristus kepada orang lain.
Demikian, refleksi perjalanan saya mencerminkan proses pertumbuhan pribadi, pemahaman yang lebih dalam tentang diri dan misi hidup, serta komitmen untuk berbagi dan memberikan dampak positif dalam masyarakat.
T-SoM 