Marco Jayadinata, T-SoM#4

Marco

Aku, Kamu, dan Bandung

Pengalaman beberapa hari di Bandung, menurut saya bukanlah pengalaman yang sia-sia karena jauh dari keluarga dan orang-orang terdekat saya. Pertemuan nasional pertama TSoM IV mengangkat tema “Bandung Friendship”. Awalnya saya berpikir akan kesulitan dalam membangun relasi selama dinamika di Bandung. Ternyata dugaan saya salah, kegiatan “Bandung Friendship” penuh dengan sukacita, kegembiraan dan semangat para remaja TSoM dari 13 keuskupan yang ada di Indonesia.
Pengisian sumatera tengah pun dimulai, untuk menaklukan misi di Taman Lalu Lintas Bandung. Yapss, itu dikarenakan perjalanan dari gedung Bumi Silih Asih ke Taman Lalu Lintas Bandung lumayan jauh dan berjalan kaki sehingga harus memiliki stamina yang kuat. Setibanya di tempat outbond, kami diminta untuk membuat yel-yel di setiap team, serta menyusun strategi supaya dapat menyelesaikan misi pada setiap pos. Saya dan teman-teman sepakat untuk bekerjasama, dan kompak di dalam team.

Selama kegiatan outbond, saya berusaha untuk mendengarkan dan menanggapi pendapat dari teman team saya. Akan tetapi saya merasakan, pendapat saya kurang ditanggapi oleh teman team saya. Kurangnya tanggapan dari mereka membuat saya merasa kecewa terhadap teman satu team saya. Melalui pengalaman dalam menaklukan misi ini, saya belajar bahwa dalam sebuah team diperlukan kekompakkan, rasa empati, mau mendengarkan orang lain, mengurangi sikap egois, dan membangun solidaritas. Sepanjang kegiatan outbond ini, saya merasa bahwa Tuhan telah menyertai saya bersama teman-teman, sehingga kami dapat menyelesaikan misi yang ada pada setiap pos. Walaupun dengan sudut pandang dan perbedaan pendapat yang ada.

Melalui kegiatan Bandung Friendship saya memaknai bahwa perlunya bagi saya untuk berani menciptakan semangat baru dengan cara mau untuk terbuka dengan teman baru yang saya jumpai, menghargai relasi yang terjalin dengan teman yang berasal dari berbagai suku, budaya, dan perbedaan yang menonjol lainnya. Seperti tertulis di dalam “Roma 10:12”, dimana tidak ada satupun dari kita yang berbeda dihadapan Tuhan, “karena Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang.”

DOA: “Allah Bapa yang Mahabaik dan Mahapenyayang, puji dan syukur saya haturkan kepadaMu karena Engkau telah menyertai dan membimbing saya selama Kegiatan Bandung Freindship. Ya Tuhan bimbinglah saya terutama dalam hal bermisi dan turunkanlah Roh Kudus-Mu kedalam hati dan hidup saya. Doa ini saya sampaikan kepadaMu, dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.”

Quotes: “sendiri memang tenang, tetapi bersama-sama akan jauh lebih senang”