“Sahabat yang Menaruh Kasih”
Saya belajar banyak tentang persahabatan dari kegiatan Bandung Friendship. Saya bertemu dengan orang baru dari berbagai keuskupan di Indonesia, berdinamika dengan kelompok, dan mendapatkan banyak pengetahuan. Bagi saya, pertemuan Bandung Friendship adalah acara yang sangat membahagiakan dan berkesan.
Sampai saya tiba di Bandung, saya dijamu dengan baik oleh panitia di gedung Bumi Silih Asih. Mereka sangat antusias dengan kedatangan kami, para peserta TSOM Nasional Angkatan 4 dari berbagai keuskupan. Saya awalnya ragu dan tidak percaya diri untuk mengikuti TSOM Nasional 4, tetapi sambutan hangat dari para panitia membuat saya berani untuk mengikuti kegiatan ini. Seiring berjalannya waktu, saya mulai bergaul dan berteman dengan orang lain. Saya mulai bergaul dan berteman dengan teman-teman dari keuskupan yang lain, dan saya mendapatkan materi yang sangat menarik. Namun, pada hari pertama kegiatan, salah satu anak remaja saya dari keuskupan yang sakit sehingga tidak dapat mengikuti kegiatan TSOM 4 secara keseluruhan, itulah yang membuat saya sedih, karena kegiatan itu sangat menarik dan banyak meteri baru bisa didapat. Setelah itu, saya berdinamika bersama kakak pendamping saya dan belajar banyak tentang TSOM 4. Dan saya juga merasa senang bisa memimpin Doa Taize bersama, dan selesai doa kami langsung tidur malam.
Pada hari kedua, saya mengikuti kegiatan Outbond, dan para pendamping menjaga pos Outbond. Setelah selesai, kami berjalan ke tempat makan siang, dan selama perjalanan, banyak kejadian lucu terjadi karena kami para pendamping saling bercanda ria dan melakukan hal-hal konyol yang membuat kami semua tertawa. Akhirnya, saya merasa senang bisa kenal lebih dekat dengan para kakak-kakak pendamping yang luar biasa. Yang awalnya saya rasa tidak bisa bergaul dengan mereka, tetapi ternyata saya bisa bergaul dan berteman baik dengan mereka. Setelah itu, saya juga berdinamika dengan kakak pendamping, dan saya juga banyak belajar tentang TSOM Nasional. TSOM Nasional mengajarkan saya bagaimana berkomitmen, sebagai pendamping, untuk membantu para peserta menerima, menghargai, dan mencintai, dan berani menjadi misionaris yang cerdas, tangguh, gembira, dan misioner.
Akhirnya tibalah di hari terakhir kegiatan Bandung Friendship, saya merasa Senang serta bahagia sekali bisa berada dalam kegiatan ini, yang mengajarkan saya bagaimana Bersahabat, Terlibat dan Menjadi berkat. Bersahabat dalam keadaan apapun dan Terlibat bersama tanpa memandang keanekaragaman, dan semoga Menjadi Berkat bagi banyak orang. Maka dalam Bandung Friendship saya merasakan Rahmat Tuhan yang begitu luar bisa dan bermakna, dan saya simpulkan dalam ayat kitab suci ‘Ibrani 10;24’: “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.”
Doa : Terimakasih Tuhan Untuk Perjumpaan yang sangat bermakna ini, semoga dengan perjumpaaan ini tali persahabatan diantara kami para peserta TSOM Nasional angkatan 4 tidak putus, atau hanya sampai disini saja semoga tetap berlanjut, dan semoga kami bisa mewartakan cinta kasihmu ditengah-tengah dunia dan menjadi berkat bagi banyak orang. Demi Kristus Tuhan kami……Amin
“Bandung Friendaship : Kibas my Friend”
