“ B3: Belajar, Bertumbuh, Berbagi ”
Bandung Friendship merupakan pertemuan nasional pertama di TSOM 4. Kalau harus memilih dari sekian banyaknya sesi dan acara-acara yang diselenggarakan, pengalaman yang paling berkesan bagi saya selama mengikuti pertemuan nasional Bandung Friendship adalah pada saat outbound.
Outbound saya ikuti bersama dengan teman-teman dari berbagai macam keuskupan yanga da di Indonesia. Saya baru mengenal mereka lebih dekat saat menjadi satu kelompok. Sebelumnya hanya sekedar menyapa dan membantu mereka menjelaskan mengenai gedung Bumi Silih Asih menjadi tempat pertemuan kami.
Setelah mengikuti kegiatan outbound, saya merasakan kesan mendalam yang melampaui sekadar pengalaman fisik. Saya menyadari ternyata terlibat dalam berbagai tantangan dan dinamika kelompok membuat saya merasakan kebersamaan yang kuat dan rasa saling mendukung yang tak terduga. Ada banyak perasaan yang muncul dalam proses di dalam dinamika bersama kelompok saya. Ada kegembiraan, kepuasan, dan ada keterlibatan yang muncul dari kemampuan kami untuk mengatasi rintangan yang kami dapatkan di setiap pos bersama-sama. Pengalaman ini menyentuh saya karena melampaui batasan diri saya dan membawa kami ke dalam keterikatan yang erat sebagai satu tim. Kegiatan outbound yang saya ikuti merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Melalui kegiatan ini, saya belajar banyak tentang diri saya sendiri, kerjasama tim, serta cara menghadapi berbagai rintangan/tantangan yang beragam dan bekerja sama dalam situasi yang berbeda-beda.
Kegiatan outbound memberi saya kesempatan untuk mengenal diri saya sendiri lebih dalam. Saya menjadi lebih sadar tentang kekuatan dan kelemahan pribadi saya, serta bagaimana cara mengatasi ketakutan dan hambatan dalam mencapai tujuan tertentu. Saya belajar sebelum bisa menyatu dengan orang lain kalau saya belum mengenal diri saya tentunya saya sulit menyatukan diri dengan oranglain.
Saya juga belajar betapa pentingnya kerjasama tim dalam mencapai tujuan bersama. Melalui berbagai permainan dan tantangan, kami belajar untuk mendengarkan satu sama lain, berkomunikasi, membangun kekompakan, fokus, saling mendukung, dan tidak egois sebagai tim untuk mencapai hasil yang diinginkan. Saya juga belajar bahwa kita harus mendengarkan instruksi yang diberikan dan menjalankannya dengan baik. Saya banyak belajar arti kehadiran orang-orang di sekitar saya, selama ini mereka banyak memberikan hal-hal baik kepada saya seperti sapaan, juga orangtua dan pendamping saya mengingatkan saya. Saya awalnya merasa semua adalah hal biasa dan tidak bermakna. Kini saya belajar sekecil apapun peran orang lain adalah bentuk dukungan mereka kepada saya untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Dalam pengalaman ini, saya belajar untuk melihat pesan Tuhan Yesus saat bermisi mungkin pertama tentang pentingnya kasih, sukacita, dan dukungan antara sesama. Saya percaya bahwa Tuhan Yesus ingin menyampaikan pesan ini kepada saya untuk mengingatkan bahwa dalam setiap perjalanan hidup, kita tidak pernah sendirian. Ia menginginkan agar saya memahami pentingnya saling mendukung dan membangun satu sama lain, seperti yang kami lakukan dalam kegiatan outbound ini. Rintangan pasti ada dalam setiap kehidupan kita, namun bagaimana saya dan orang lain saling membantu memberikan dukungan untuk bisa melalui rintangan masing-masing. Selama ini apakah saya sudah memberi dukungan untuk orang lain ya?
Secara keseluruhan, kegiatan outbound merupakan pengalaman yang sangat bermanfaat bagi saya. Saya merasa lebih terampil dalam berkomunikasi dan bekerja sama dalam tim, serta lebih siap untuk menghadapi tantangan di masa depan. Saya sangat berterima kasih atas kesempatan ini dan berharap bisa mengaplikasikan pelajaran yang saya dapatkan dalam kehidupan sehari-hari saya. Saya sadar apa yang saya lakukan hanyalah hal kecil dan tidak berarti tetapi hal kecil itu menjadi punya arti yang besar untuk langkah yang lebih besar saat bersama dengan banyak orang.
“Alone we can do so little; together we can do so much.” – Helen Keller
“Dua orang lebih baik daripada seorang diri. Kalau mereka bekerja, hasilnya akan lebih baik.” (Pengkhotbah 4:9)
