Sthefanni Tanuwijaya

Fanni - K.A Palembang

Sukacitaku ditambah Sukacitamu, dan Sukacita kita menjadi Penuh

Bandung Friendship menjadi awal dimana semua yang awalnya tidak kenal menjadi kenal, dan yang awalnya tidak dekat menjadi dekat. Ternyata setelah dijalani, ada begitu banyak sukacita yang mengalir. Tentu saja ada banyak kekhawatiran dan rasa takut tidak dapat memberikan yang terbaik, tetapi saya seperti diingatkan Tuhan melalui Homili Mgr, Antonius Subianto Bunjamin, O.S.C. pada Ekaristi Pembuka bahwa TSOM (Teen School of Mission) juga dapat berarti (Teen School of Mercy) Belas Kasihlah yang menggerakan kami semua untuk berani bermisi dan berkomitmen untuk mengikuti seluruh rangkaian acara TSOM angkatan ke 4 ini. Semoga apa yang sudah berjalan baik ini, dapat selalu baik sampai akhir. Tidak perlu sempurna, karena apa yang diawali dengan cukup baik, sudah baik.

Sukacita tidak selalu berupa senyum, tawa ataupun canda, tetapi juga dapat berupa air mata. Air Mata kebahagiaan maupun air mata yang sudah tertahan lama, yang mungkin disebabkan oleh luka dan kesedihan. Malam keakraban seperti menguji kami. Apakah kami bisa untuk tetap saling merangkul serta menganggap satu sama lain sebagai Keluarga. Tangisan yang pecah menyadarkan saya, jika tidak semua orang dalam keadaan yang baik, hanya saja kita menutupinya dengan senyum. Semua air mata sedih, bahagia maupun air mata sukacita itu kami rangkul satu sama lain dalam sebuah pelukan. Terkadang sebuah pelukan lebih berarti daripada seribu kata-kata. Saya yakin kebersamaan ini dapat semakin erat, kami dapat menjadi bahu untuk saling menguatkan dan bersandar satu sama lain apapun misi yang akan dilalui kedepannya.

Dan nyatanya kebersamaan memang dapat mencairkan segalanya. Saya senang karena kami semua makin dekat. Suasana yang awalnya canggung dan kaku, berubah menjadi ramai dan heboh dengan suara lantang serta tawa canda kami semua. Membuatku bersyukur dan percaya jika segala kekhawatiran yang sebelumnya dan yang sampai saat ini masih saya rasakan tidak akan terjadi. Kami akan melaluinya serta berproses bersama. Semangat sukacita yang kini terisi penuh di Bandung Friendship ini, akan menjadi modal yang ingin terus saya isi, dengan terus berusaha dan berlajar menjadi versi terbaik untuk diriku, dan untuk semua. Dengan menjadi pendamping TSOM Angkatan ke 4, sepertinya Tuhan memang menyuruh saya untuk naik level, menarik saya lebih dekat, serta melatih saya mejadi lebih kuat, teguh dan berani.

“Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati. Sebab Tuhan, Allahmu, menyertai engkau, kemana pun engkau pergi.” – Yosua 1:9

Salam Misioner, MENYALA TSOM Angkatan ke 4 !